SURVIVAL I
Sabtu, 24 Juli 2010
, Posted by PASMAJA at 17.25
SURVIVAL
Survival berasal dari kata survive, artinya perjuangan untuk tetap hidup. Secara global survival adalah tindakan untuk mempertahankan hidup di alam bebas dari berbagai keadan dan lingkungan (kondisi) yang darurat dengan segala keterbatasan yang ada. Orang yang berada dalam situasi survival disebut survivor.
Faktor Penyebab
a. Kehabisan perlengkapan disuatu tempat atau ekspedisi.
b. Kecelakaan dalam suatu perjalanan atau ekspedisi.
c. Tersesat .
d. Hal-hal yang tidak terduga (kekurangan pangan,oksigen,dll)
Faktor penting untuk tetap hidup.
a. Kemauan untuk tetap hidup (sikap mental).
b. Kondisi fisik dan perlengkapan yang dapat membantu.
c. Pengetahuan dan keterampilan.
SIKAP MENTAL
Kemauan untuk tetap hidup adalah faktor yang sangat utama untuk keluar dari situasi survival. Ada beberapa hal yang sangat penting untuk diperhatikan agar kita tetap hidup, yaitu:
• Size up the situation = pandai-pandailah melihat situasi.
• Under baste make waste = jangan tergesa-gesa.
• Remember where you are = ingat dimana anda.
• Vlungish fear and panic = kuasai rasa takut dan panik.
• Improvice =perbaiki keadaan dari segala kesulitan.
• Value living = hargai hidupmu.
• Act like the setive = bertindaklah sewajarnya.
• Learn basic skill = pelajari keterampilan dasar.
1. Aspek psikologis suatu survival
a. Penyelesaian suatu situasi survival, membutuhkan tingkat ketahanan emosi dan kepercayaan, sehingga dapat menyelesaikan problem mempertahankan hidup.
b. Menyadari akan kepentingan hidup, sehingga dapat mempertahankan hidup, maka perlu mengatasi beberapa problema dalam situasi survival.
2. Tekanan yang timbul pada situasi survival
a. Stress mental dan fisik (panik dan kelelahan).
b. Rasa takut, untuk mengurangi rasa takut maka perlu belajar untuk mengatasi rasa takut terhadap gunung atau rimba
c. Rasa sakit, luka dan penyakit.
d. Rasa haus ditimbulkan karena rasa takut.
e. Rasa lapar ditimbulkan karena rasa takut dan haus yang biasanya memberi efek kurang gizi (merosotnya gerakan otot dan kondisi, pusing, berkunang-kunang, pingsan dan lain-lain)
f. Rasa panas dan dingin
g. Rasa bosan (masa bodoh, depresi, frustasi )
h. Rasa terisolasi (sunyi dan terkurung sendiri )
i. Kelainan tingkah laku ( tergantung situasi dan kondisi si survivor)
3. Masalah yang dihadapi dalam kehidupan alam bebas
a. Keadaan alam (cuaca, kondisi medan)
b. Keadaan diri sendiri (fisik, mental, ketrampilan dan pengetahuan)
c. Makhluk hidup lainnya ( manusia, binatang dan zoology )
INGAT!!!
Cuaca Dingin…
Ada pepatah “ Dingin adalah pembunuh”. Berdasarkan laporan, angka kematian terbesar adalah karena terjadi pada suhu 0-10 derajat C. sedangkan manusia mempunyai panas tubuh normal 36-37 derajat C. Dimana temperature ini hrus dipertahankan. Jika pengurangan suhu tubuh 1-2 derajat C dari suhu normal, ini dapat menyebabkan suatu kematian (Hipothermin). Produksi panas tubuh dihasilkan dari makanan jadi dapat mencapai panas tubuh normal. Panas dapat keluar dari tubuh manusia melalui lima cara :
a. Respirasi (pernafasan)
b. Evaporasi (penguapan = keringat)
c. Konduksi (penghantar melalui kontak : kontak langsung dengan tubuh)
d. Konveksi (penghantaran : panas api)
e. Radiasi ( Pancaran : sinar matahari)
Cuaca Panas…
Panas tidak sebahaya dingin tetapi harus di ingat-ingat “panas menyebabkan kematian”. Dehidrasi adalah kekurangan cairan dalam semua sel tubuh. Bila penguapan cairan ini terjadi pada organ tubuh yang fital (otak) maka akan menyebabkan kematian.
Penyelesaian Situasi Survival
Penyelesaian situasi survival membutuhkan tingkat kekuatan emosi dan spirit yang tinggi, kepercayaan terhadap agama sangat berpengaruh dalam memperbesar kekuatan emosi dan spirit untuk tetap hidup, dimana :
a. Setiap orang mempunyai kewajiban moral dan etika untuk mengatasi permasalahan
b. Kekuatan untuk mengatasi rasa takut dan ragu harus datang dari diri sendiri
c. Kepercayaan pada kemampuan diri sndiri akan memperbesar kemauan hidup.
d. Kepercayaan kepada agama atau Tuhan Yang Maha Esa merupakan sumber kekuatan pribadi dalam mengatasi tekanan yang timbul pada situasi survival.
Jadi, dalam menghadapi situasi survival hal yang terpenting adalah kemauan, pengalaman, dan pengetahuan dengan memakai akal sehat dalam bertindak ( berfikir merencanakan, memperhitungkan, evaluasi dan kerjakan).
PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN
Secara sederhana survival memerlukan tempat berlindung, air, makanan, dan api serta mengatasi tekanan atau stress yang muncul. Dimana tekanan atau stress harus diatasi lebih dulu dengan bersikap tenang, jangan panik, dan tekanan emosi yang lain. Setelah itu pilihlah mana yang didahulukan, antara mencari tempat perlindungan, makan, minum, atau membuat api. Karena keempat factor tersebut dibutuhkan dalam survival agar tetap hidup.
1. Tempat perlindungan (Bivoac/shelter)
Tujuan : Tempat perlindungan yang nyaman dalam keadaan darurat untuk melindungi diri dari factor alam dan lingkungan dimana kita belum dapat menentukan kapan kita dapat keluar dari situasi tersebut, maka kita harus memelihara kondisi tubuh kita dan salah satunya adalah dengan membuat perlindungan. Kondisi fisik survival akan menurun 80 % bagi orang yang terluka pada 24 jam pertama, dan yang tidak terluka setelah 3 hari pertama.
b. Materi penunjang :
Dalam membuat bivoac ada beberapa macam materi yang dipakai, dan dibagi 2 yaitu :
1. Bahan dari alam:
• Pohon utuh/tumbang
• Daun-daunan
• Gua /lubang
2. Bahan yang kita bawa:
• Ponco/jas hujan
• Ransel
• Parasut
• Tali
• Pisau/golok , dll.
c. Cara membuat bivoac / shelter
Periksalah bahan yang kita bawa dan amati keadaan sekitarnya. Sesuaikan bivoac yang akan kita buat dengan bahan yang anda bawa serta lokasi yang anda pilih. Sesudah itu anda mencoba menyempurnakan dengan bahan yang ada di alam.
INGAT …..
Jangan membuat bivoac terlalu tinggi !
Buatlah pagar, parit, dan perapian !
Ada beberapa bivoac yang dapat dibuat :
1. Tenda standard
tali direntangkan dan diikat antara 2 pohon, kemudian diatasnya ditaruh ponco/parasut
2. Bivoac sisi terbuka
mempergunakan batang kayu dan daun-daunan pada batang yang roboh untuk sisinya yang masih terbuka. Untuk alasnya sebarkan daun-daun dan ranting-ranting kecil ini akan membuat hangat .
3. Gua
periksa dulu dengan membuat api dimulut gua tersebut, karena biasanya binatang segan dengan asap dan api (misal : serangga, ular, harimau, dsb)
Yang harus diingat dalam membuat bivoac :
• diatas tanah yang padat dan tidak berlumpur
• jangan dekat dengan pohon yang sudah tua
• jangan didaerah lintasan binatang
• usahakan menghindari hembusan angin, terutama didaerah lembah, tikungan, puncak ketinggian
• usahakan dekat dengan sumber air, tetapi jangan terlalu dekat
• perhatikan keadaan medan, seperti tanah longsor, dekat dengan sumber makanan
• bivoac jangan sampai bocor
Currently have 0 comments: