Aquasprite Theme Demo

Pengetahuan Medan dan Pengenalan Kompas

Posted by PASMAJA on Jumat, 30 Juli 2010 , under | comments (6)





Pengetahuan medan dan peta kompas diberikan sebagai penunjang dalam melaksanakan kegiatan di alam bebas. Pengetahuan ini mutlak diketahui oleh search rescue unit.
Dalam tulisan ini penyajiannya diberikan dalam 4 bagian, yaitu :
1. 4-6 angka grid pada peta dan simbol peta.
2. Pengetahuan bentuk dan nama kenampakan alam dan hubungannya dalam gambar di peta.
3. Bagaimana meletakan peta yang sesuai, mengambil bearing dengan sudut deviasinya, menentukan posisi dengan cross bearing.
4. Merencanakan rute; menentukan jarak dan waktu tempuh melalui peta.

1. Menentukan Posisi dan Simbol di Peta
1.1. Menentukan Posisi
Penunjukan posisi pada peta dengan 4-6 angka; lokasi dapat ditunjukkan dengan koordinat geografi, misalnya lintang selatan dan bujur timur. Ia dapat ditunjukkan dengan memakai grid.
1.2 Simbol peta
Peta merupakan penggambaran alam secara simbolik. Karena itu, sebelum menggunakan peta kita harus memahami simbol peta yang terletak di legenda. Peta yang dipergunakan para pendaki umumnya adalah peta Topografi dengan simbol sebagai berikut (halaman sebelah).
Biasanya peta topografi yang ada sekarang dibuat beberapa puluh tahun yang lalu, sehingga ada kemungkinan perubahan penunjuk arah sebagai akibat pergeseran magnet bumi. Untuk itu harus dilakukan perhitungan deviasi pada peta .
Antara Utara sebenarnya dan Utara Magnetik disebut deklinasi magnetik bumi, yang besarnya berubah setiap saat. Untuk daerah tropik perubahan tersebut sangat kecil sehingga dapat diabaikan. Tetapi untuk peta daerah sub tropik sampai daerah kutub, perhitungan deviasi peta dijelaskan lebih lanjut dalam menentukan posisi.

2. Pengetahuan bentuk dan nama kenampakan alam dan hubungannya dengan peta.
2.1 Ketinggian
Untuk menggambarkan ketinggian, terdapat dua cara pada peta:
1.Garis kontur
2.Titik ketinggian

gambar 2. garis kontur dan titik ketinggian

2.2. Kontur
Merupakan garis khayal dengan ketinggian yang sama. Untuk membayangkan kita harus dapat membayangkan bentuk 3 dimensi alam dari suatu kontur.

gambar 3. penggambaran kontur

2.3 Bentuk bentuk alam dan gambar dipeta
Lembah dan punggungan

gambar 4. lembah ,punggungan dan perbukitan yang memanjang

Jalan menuju puncak umumnya berada diatas punggung (lihat garis titik-titik) sedangkan disisinya terdapat lembah yang umumnya berisi sungai( lihat garis gelap). Perbukitan yang memanjang di Jawa Barat, umumnya disebut ‘pasir’ seperti misalnya: Pasir Pangrango, Pasir Oray, Pasir Datar,dll.
Plateau
Daerah dataran tinggi yang luas

gambar 5. plateau

Col
Daerah rendah antara dua buah ketinggian.
Saddle
Hampir sama dengan col, tetapi daerah rendahnya luas dan ketinggian yang mengapit tidak terlalu tinggi.

gambar 6. saddle dan pass

Pass
Celah memenjang yang membelah suatu daerah ketinggian.

3. Menentukan posisi dan cross bearing.
3.1 Hitung deviasi pada peta:
A=B+(CxD)
A: Deklinasi magnetis pada saat tertentu.
B: Deklinasi pada tahun pembuatan peta.
C: Selisih tahun pembuatan.
D: Variasi magnetis.
Contoh:
Diketahui bahwa :
- Deklinasi magnetis tahun 1943 (pada saat peta dibuat) adalah: 0° 30′(=B).
- Variasi magnet pertahun: 2′(=D)
Pertanyaan:
Berapa deviasi bila pada peta tersebut digunakan pada tahun 1988?(=A)
Perhitungannya:
A = B + (CxD)
= 0° 30′ + {(88-43)x 2′}
= 0° 30′ + 90′
=120′
=2ยบ0′
3.2. Mengukur sudut
a. Mengukur dari peta :
Sudut peta - deviasi (jika deviasi keTimur)= sudut kompas.
Sudut peta + deviasi (jika deviasi ke Barat)=sudut kompas.
b. Mengukur dari kompas :
Deviasi Timur: sudut kompas + deviasi = sudut peta.
Deviasi Barat sudut kompas - sudut = sudut peta.
3.3. Setelah mengukur utara kompas, sesuaikan garis bujur dengan utara kompas kurang lebih deviasi.
3.4. Membuat cross bearing
1. Hitung sudut dari dua kenampakan alam atau lebih yang dapat kita kenali di alam dan di peta.
2. Buat garis sudut dengan menghitung deviasi sehingga menjadi sudut peta pada kertas transparan
3. Letakkan di atas peta sesuai dengan kedudukannya
4.Merencanakan rute
1. Pilihlah jalur perjalanan yang mudah dengan memperhatikan sistim kontur.
2. Bayangkan kemiringan lereng dengan memperhatikan kerapatan kontur (makin rapat makin terjal).
3. Hitung jarak datar (perhatikan kemiringan lereng).
4. Hitung waktu tempuh dengan prinsip :
- jalan datar 1 jam untuk kemiringan lebih 4 km
- kemiringan 1 jam tiap kenaikkan 100 m.
Pembagian pengajaran di atas berdasarkan kebutuhan seseorang di alam bebas. Idealnya, dalam melakukan kegiatan di alam bebas seseorang itu dapat menentukan arah, tujuan yang akan dicapai. Dan untuk ini ia butuh mengkomunikasikan lokasi dengan pihak lain. Bisa saja ini dilakukan dengan misalnya : “Saya berada di sebelah pohon karet yang tingginya kira-kira lima kali badan saya”. Cara seperti ini tidak akurat dan juga tidak praktis, salah satu sarana yang dapat dipakai untuk ketepatan komunikasi adalah peta.
Pengetahuan tentang grid point ini, memberikan cara penyampaian yang paling mudah dan akurat. Dan cara penyampaian seperti ini mutlak perlu untuk melakukan Search and Rescue.
Perjalanan di alam bebas, tentu memerlukan juga petunjuk, sama seperti jika anda berada di kota dan mengamati tanda lalu lintas. Petunjuk ini bisa didapatkan pada peta topografi, foto udara, atau laporan perjalanan yang telah lalu. Untuk ini, ditekankan pada peta topografi, karena yang satu ini memberikan data yang paling akurat dan juga paling mungkin didapat.Foto udara bukan merupakan sesuatu yang umum di negara kita, jadi kurang tepat untuk panjang lebar membahas ini walau bagi para pelancong alam bebas di Eropa dan Amerika Utara, hal ini umum dan lebih tepat karena medan salju yang mereka miliki tidak dipetakan secara kontur.
Untuk pengenalan peta topografi, disajikan contohnya serta penekanan pada pemahaman akan simbol yang mewakili benda-benda asli di alam. Pemahaman ini akan dapat membuka kegunaan peta sebagai sumber informasi dan bahkan penentuan rute perjalanan.
Pemakaian peta pada kenyataannya tidak seperti pemakaian dalam ilmu medan yang sering diberikan oleh pelatih dari militer. Tidak setiap saat, dalam perjalanan dengan peta, kompas, dan altimeter (alat pengukur ketinggian), semua perlengkapan ini dikeluarkan dan dipakai. Lebih banyak seseorang itu melakukan pengamatan awal pada peta untuk memahami medan yang akan dihadapi.
Pemahaman akan bentuk wilayah yang akan dilalui, dapat membantu untuk menentukan lokasi serta tujuan anda. Contohnya, dari peta dapat dilihat bahwa di utara anda akan ada sungai besar yang melintang di perjalanan, di satu sisi ada desa, di sisi lain ada bukit. Jika di perjalanan nanti anda berada di tepi sungai, maka anda tahu arah untuk pulang, berarti ke selatan. Menuju desa berarti menyusuri satu sisi. Menuju bukit menyusuri sisi lainnya. Ini contoh sederhana sekali.
Kenyataan alam itu tidak sesederhana contoh diatas. Banyak sekali bentuk alam , dan bahkan lebih banyak yang tidak tergambar di peta skala 1:50.000 yang umumnya kita pakai. Untuk mendaki gunung beberapa kenampakan perlu dipahami di antaranya ; punggungan, lembah, sungai sadel, pass, dan col.
Tetapi ini tidak berarti bahwa kompas ,altimeter serta peta tidak perlu terpakai, dan cukup ditengok bila berangkat dan kemudian ditinggalkan. Pemakaian kompas lebih banyak untuk menentukan posisi awal kita, caranya adalah dengan cross bearing.
Pertama , dalam perjalanan tentu kita akan memasuki wilayah yang tergambar pada peta. Tepatnya ada titik dimana kita berada biasanya sulit ditentukan. Lebih mudah ditentukan bila kita berada di suatu desa dan nama desa itu ada pada peta. Tetapi jika bukan daerah pemukiman, maka pemakaian peta, altimeter, sangat berperan untuk menentukan posisi.
Perjalanan, terutama pendakian gunung lebih sering menggunakan altimeter. Setelah posisi kita sendiri diketahui dan perjalanan yang akan ditempuh telah ditentukan, maka untuk mengecek posisi saat terakhir adalah dengan mencocokkan ketinggian, mengurut jalan kita pada peta, dan melihat garis ketinggian atau ketinggian yang sama. Merencanakan rute sendiri bukan hanya dari peta topografi belaka, bisa juga kita menggunakan laporan yang telah/ pernah dibuat atau bahkan dari pengalaman sebelumnya. Perlu juga pemahaman ini melalui foto, tetapi ini lebih banyak digunakan untuk medan tebing batu atau gunung salju dan daerah yang belum dipetakan, atau belum secara detail (skala besar ), misalnya Irian Jaya.
Pengetahuan medan dan peta kompas ini memiliki keterbatasan hanya pada pengertian medan gunung, lebih terinci lagi pada gunung yang terdapat di daerah rawa, dan dataran tertutup hutan, seperti misalnya Amazon di Brazil. Untuk ini perlu lebih mendalam lagi dengan bacaan atau referensi lain, diskusi atau presentasi hasil perjalanan yang biasanya juga ada uraian tentang medannya.
Jika hanya sebatas gunung, pengetahuan yang disajikan ini dapat menjadi dasar bagi semua orientasi gunung. Variasi pada kenampakan alamnya bisa jauh berbeda pada medan salju, tapi kenampakan utamanya seperti saddle, col, pass, masih bisa terlihat. Sedangkan untuk detailnya harus menambah pengetahuan dari tulisan geomorfologi glasial.

MENGGAMBAR PENAMPANG

Dalam banyak kasus, penggambaran penampang melintang (cross section) dari rute perjalanan mempunyai manfaat yang cukup besar, terutama untuk daerah yang belum pernah dikunjungi.
Penggambaran penampang melintang bertujuan untuk memperlihatkan bentuk topografi dalam tiap segmen. Segmen disini diartikan sebagai titik ketinggian dan jarak. Pada ketinggian berapa keadaan topografi berlereng landai, terjal sampai sangat terjal dan beberapa derajat kemiringan lereng tiap segmen adalah salah satu contoh yang bisa diketahui dari penampang melintang. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggambar penampang adalah:
1. Skala Peta
Semakin kecil skala peta yang digunakan (angka penyebut skala besar ), detil relif yang ditampilkan semakin kurang dalam artian banyak kenampakan yang telah mengalami generalisasi.
2. Skala Vertikal (ketinggian) dan horizontal (jarak sebenarnya) Harus benar-benar proporsional guna mendapatkan penampang yang ideal.
3. Tidak boleh mengabaikan setiap detail medan, seperti adanya lembah,sungai, sadel, puncak bukit/gunung.
Metode penggambaran:
1. Tarik garis transis yang dikehendaki diatas peta, bisa berupa garis lurus maupun mengikuti rute perjalanan
2. Beri tanda (huruf atau angka) pada titik awal dan akhir
3. Buat grafik pada milimeter blok.untuk sumbu x dipakai sekala horizontal dan sumbu y sekala vertikal.
4. Ukur pada peta jarak sebenarnya (jarak pada peta x angka penyebut skala peta) dan ketinggian (beda tinggi) pada jarak yang diukur tadi.
5. Pindahkan setiap angka beda tinggi dan jarak sebenarnya tadi sebanyak-banyaknya pada grafik.
6. Hubungkan setiap titik pada grafik (lihat gambar)



gambar 7. menggambar penampang

Tali Temali (Rapling & Climbing)

Posted by PASMAJA on Selasa, 27 Juli 2010 , under | comments (5)



Simpul adalah ikatan pada tali atau tambang yang dibuat dengan sengaja untuk keperluan tertentu. Ikatan itu sendiri, khususnya yang digunakan pada saat Panjat Tebing, terbagi kedalam empat macam. Klik pada rantai tulisan bergaris bawah untuk keterangan dan gambar lebih jelas tentang beragam simpul dan cara membuatnya.


PERINGATAN! Semua tutorial pembuatan simpul dan mekanisme teknis panjat memanjat enggak bisa dipelajari dari sekedar membaca artikel. Carilah nasehat profesional langsung dari para ahli karena kesalahan dalam pembuatan dan penggunaan bisa berakibat FATAL.

Simpul Pengunci/ Kancing (Stopper Knots):



simpul yang dibuat untuk menghindari lepasnya ujung atau ekor tali dari ikatan yang berbentuk lingkaran pada tali tersebut. Dengan adanya simpul pengunci ini ujung tali akan terjerat/ terkunci sekiranya ekor tali tersebut akan terlepas/ keluar dari satu lubang tertentu.

Simpul Penyambung (Bends):

sheet_bend_x2.gif

simpul yang digunakan untuk menyambung dua tali/ tambang untuk menghasilkan tali gabungan yang lebih panjang. Simpul ini bisa digunakan juga pada dua tali yang ukuran diameternya berbeda.

Simpul Melingkar (Loops):




seperti yang disebutkan oleh namanya, simpul yang satu ini membentuk satu lingkaran atau lebih, biasa juga disebut mata, dan umumnya dibuat pada bagian ekor tali/tambang. Simpul ini kuat dan sangat tidak mudah terlepas.

Simpul Pengikat (Hitches):



simpul yang diikat pada benda atau objek lain, contohnya karabiner atau alat proteksi tradisional. Benda/ objek lain ini bisa juga tali/ tambang lain yang bukan digunakan untuk mengikat simpul ini (simpul tali yang diikatkan ke tali lain).

Simpul Pengikat Harnes

Ada 2 simpul yang paling populer untuk mengikat tali ke harness.

1. Simpul Figure Eight (Bentuk Angka Delapan)

Semua pemanjat tebing harus tau simpul ini dan barangkali hampir 90% pemanjat tebing didunia menggunakan simpul ini pada saat mereka memanjat. Kalo kamu manjat dengan pemanjat yang enggak tau simpul ini, perlu dipertanyakan kamampuan pemanjat tsb (jangan manjat ama dia!).

Kelebihan:
- Simpul ini mudah untuk dipelajari dan mudah untuk dicek
- Simpul ini memiliki kekuatan 75-80 %. Jadi simpul Figure Eight ini lebih kuat dibandingkan simpul Bowline.

Kelemahan:
Kalo kamu sering jatuh dan menggantung pada simpul ini, setelah pemanjatan selesai maka simpul ini akan sangat erat dan susah dilepas. Ini bisa menjadi satu kelebihan kalo kamu memang masih terus memanjat dan ingin tetap terikat kuat dengan talinya. Satu cara melepas ikatan ini yaitu dengan memegang dua sisi angka delapan-nya masing2 dengan tangan kanan dan kiri kemudian goyang2kan kedua tangan tsb keatas dan kebawah berulang2 seperti saat kita mau mematahkan/membengkokkan sebatang tongkat. Dengan cara ini biasanya simpul figure eight akan menjadi lentur dan lebih mudah dilepas.

2. Simpul Double Bowline



Kelebihan:
Lebih mudah untuk dilepas/ diurai meskipun pemanjat jatuh berkali2 dan mempererat simpul tsb.

Kelemahan:
Belajar mengikat simpul ini enggak semudah mengikat simpul Figure Eight.
Tidak sekuat simpul Angka Delapan
Kekuatan 70-75%.

Agak sulit untuk mengecek benar tidaknya ikatan pada simpul ini. Sering2 di cek terutama bagi mereka yang baru belajar mengikat simpul ini.
Usahakan selalu mengikat kedua simpul ini langsung ke lubang ikatan harness dan jangan menyambung simpul ditambang tsb ke harness menggunakan karabiner. Bagaimanapun juga karabiner bisa gagal dan tidak berfungsi, apakah karena rusak atau kita lupa menguncinya.

Ingat! Setiap kali mengikat simpul sisihkan tali ekor yang cukup panjang dan ikatlah simpul pengunci seperti simpul nelayan (fisherman’s knot) atau paling tidak overhand knot. (simpul nelayan lebih disukai karena lebih kuat dan tidak mudah lepas).

Penggunaan simpul Bowline untuk mengikat harnes sudah tidak dianjurkan meskipun simpul ini aman dan masih sering digunakan untuk pembuatan jangkar pengaman/ anchor.


pasmaja269

Tali Temali (dasar)

Posted by PASMAJA on , under | comments (3)



Dalam tali temali kita sering mencampuradukkan antara tali, simpul dan ikatan. Hal ini sebenarnya berbeda sama sekali. Tali adalah bendanya. Simpul adalah hubungan antara tali dengan tali. Ikatan adalah hubungan antara tali dengan benda lainnya, misal kayu, balok, bambu dan sebagainya.



Macam simpul dan kegunaannya

1. Simpul ujung tali

Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas

2. Simpul mati

Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin

3. Simpul anyam

Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan kering

4. Simpul anyam berganda

Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan basah

5. Simpul erat

Gunanya untuk memendekkan tali tanpa pemotongan

6. Simpul kembar

Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan dalam keadaan licin

7. Simpul kursi

Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan

8. Simpul penarik

Gunanya untuk menarik benda yang cukup besar

9. Simpul laso



Untuk gambar macam-macam simpul dapat dilihat di bawah ini








Macam Ikatan dan Kegunaannya

1. Ikatan pangkal

Gunanya untuk mengikatkan tali pada kayu atau tiang, akan tetapi ikatan pangkal ini dapat juga

digunakan untuk memulai suatu ikatan.

2. Ikatan tiang

Gunanya untuk mengikat sesuatu sehingga yang diikat masih dapat bergerak leluasa misalnya

untuk mengikat leher binatang supaya tidak tercekik.

3. Ikatan jangkar

Gunanya untuk mengikat jangkar atau benda lainnya yang berbentuk ring.

4. Ikatan tambat

Gunanya untuk menambatkan tali pada sesuatu tiang/kayu dengan erat, akan tetapi mudah untuk melepaskannya kembali. Ikatan tambat ini juga dipergunakan untuk menyeret balik dan bahkan ada juga dipergunakan untuk memulai suatu ikatan.

5. Ikatan tarik

Gunanya untuk menambatkan tali pengikat binatang pada suatu tiang, kemudian mudah untuk

membukanya kembali. Dapat juga untuk turun ke jurang atau pohon.

6. Ikatan turki

Gunanya untuk mengikat sapu lidi setangan leher

7. Ikatan palang

8. Ikatan canggah

9. Ikatan silang

10. Ikatan khaki tiga



Untuk gambar macam-macam ikatan dapat dilihat di bawah ini.


pasmaja 269

Batubara ‘Bersih’ Adalah Kebohongan Besar

Posted by PASMAJA on Senin, 26 Juli 2010 , under | comments (1)





Slogan tentang batubara sebagai sumber energi yang bersih dan murah, menurut Red Constantio dari organisasi pegiat lingkungan hidup Greenpeace Internasional, tak lebih dari kebohongan-kebohongan industri yang sangat memuakkan.

Berbicara dalam jumpa pers yang digelar di Jakarta, Kamis, ia mengatakan, "batubara bersih dan murahnya batubara merupakan kebohongan-kebohongan industri, karena sebenarnya komoditas ini membawa imbas biaya-biaya yang lebih besar di luar aspek produksi, seperti polusi, gangguan kesehatan, dan perubahan iklim yang dianggap sebagai `biaya eksternal` yang ditanggung oleh masyarakat."

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa batubara hanya terkesan murah alias ekonomis di permukaan karena sebagian besar dampak eksploitasi batubara ditanggung bukan oleh perusahaan, melainkan oleh masyarakat pembayar pajak.

Menurut Red, saat ini semakin banyak pemerintah di dunia yang meyakini batubara sebagai sumber energi alternatif di luar minyak bumi.

Pandangan ini sangat keliru, ujar pria berkacamata tersebut, sebab tiap unit batubara yang dibakar menghasilkan emisi karbon 29% lebih banyak daripada minyak dan 80% lebih banyak daripada gas bumi.

Dalam hal pengembangan teknologi, masih kata Red, batubara tidak mungkin menjadi "murah" karena efisiensi batubara dengan teknologi paling canggih sekalipun saat ini cuma bisa mencapai angka 38%.

"Itu artinya tiap batubara yang dibakar hanya menghasilkan 38% energi, sementara sisanya terbuang sebagai gas karbon yang kemudian mempercepat proses perubahan iklim," kata dia.

Kalaupun terjadi pengembangan teknologi yang sangat hebat, maksimal tingkat efisiensi batubara adalah 50%, tambah Red.

Sementara slogan "batubara bersih", dipandang Greenpeace sebagai perubahan "merek dagang" semata, karena teknologi hanya akan bisa membuat batubara sedikit lebih bersih, tapi tetap saja CO2 dari hasil pembakaran tidak bisa dihilangkan.

Dampak pembakaran batubara sebagai sumber energi ternyata sangat jauh dari perkiraan biaya di awal, sebab emisi bahan bakar ini bukan cuma CO2 yang sangat berperan dalam laju perubahan iklim, melainkan zat logam berat seperti merkuri, arsen, dan cadmium yang membahayakan penduduk di sekitar lokasi eksploitasi.

Saat ini, batubara tercatat sebagai sumber emisi CO2 terbesar di seluruh dunia, terutama yang datang dari sektor listrik.

Pembakaran batubara menghasilkan sekitar sembilan miliar ton CO2 per tahunnya, 70% di antaranya berasal dari pembangkit-pembangkit listrik.

Emisi karbon untuk seluruh Asia kini telah mencapai seperempat dari total emisi gas rumah kaca dunia, hal ini dipicu oleh tajamnya pertumbuhan konsumsi energi di wilayah tersebut, sehingga tercipta lonjakan 230% selama tahun 1973-2003 - padahal pertumbuhan di duni hanya 75%.

Batubara adalah sumber emisi CO2, di Asia batubara menghasilkan 41,93% dari total emisi yang dihasilkan oleh benua itu.


sumber: greenpeace Indonesia

pasmaja269

Tips mengurangi dampak Global Warming

Posted by PASMAJA on Sabtu, 24 Juli 2010 , under | comments (2)





Sebenarnya kita tidak memerlukan perubahan yang radikal untuk membantu Bumi ini menjadi lebih bersahabat. Ubahlah beberapa rutinitas yang dapat menurunkan “jejak karbon Anda”. Yang pada akhirnya akan menghemat uang Anda juga. Tetapi yang terpenting adalah kita memberikan anak cucu kita tempat yang lebih baik untuk ditinggali.

Berikut adalah Tips Mengurangi Global Warming untuk menyelamatkan bumi kita, menjadikannya tempat hidup yang lebih baik…

MAKANAN DAN MINUMAN

1. Kurangi konsumsi daging—bervegetarian adalah yang terbaik! Berdasarkan penelitian, untuk menghasilkan 1 kg daging, sumber daya yang dihabiskan setara dengan 15 kg gandum. Bayangkan bagaimana kita bisa menyelamatkan bumi dari kekurangan pangan jika kita bervegetarian. Peternakan juga penyumbang 18% “jejak karbon” dunia, yang mana lebih besar dari sektor transportasi (mobil, motor, pesawat, dll). Belum ditambah lagi dengan bahaya gas-gas rumah kaca tambahan yang dihasilkan oleh aktiitas peternakan lainnya seperti metana yang notabene 3 kali lebih berbahaya dari CO2 dan gas NO yang 300 kali lebih berbahaya dari CO2. Dan yang pasti banyak manfaat kesehatan dan spiritual dari bervegetarian. Anda akan menjadi lebih sehat dan pengasih.
2. Makan dan masaklah dari bahan yang masih segar. Menghindari makanan yang sudah diolah atau dikemas akan menurunkan energi yang terbuang akibat proses dan transportasi yang berulang-ulang. Makanan segar juga lebih sehat bagi tubuh kita.
3. Beli produk lokal, hasil pertanian lokal sangat murah dan juga sangat menghemat energi, terutama jika kita menghitung energi dan biaya transportasinya. Makanan organik lebih ramah lingkungan, tetapi periksa juga asalnya. Jika diimpor dari daerah lain, kemungkinan emisi karbon yang dihasilkan akan lebih besar daripada manfaatnya.
4. Daur ulang aluminium, plastik, dan kertas. Akan lebih baik lagi jika Anda bisa menggunakannya berulang-ulang. Energi untuk membuat satu kaleng alumunium setara dengan energi untuk menyalakan TV selama 3 jam.
5. Beli dalam kemasan besar. Akan jauh lebih murah, juga menghemat sumber daya untuk kemasan. Jika terlalu banyak, ajaklah teman atau saudara Anda untuk berbagi saat membelinya.
6. Matikan oven Anda beberapa menit sebelum waktunya. Jika tetap dibiarkan tertutup, maka panas tersebut tidak akan hilang.
7. Hindari fast food. Fast food merupakan penghasil sampah terbesar di dunia. Selain itu konsumsi fast food juga buruk untuk kesehatan Anda.
8. Bawa tas yang bisa dipakai ulang. Bawalah sendiri tas belanja Anda, dengan demikian Anda mengurangi jumlah tas plastik/kresek yang diperlukan. Belakangan ini beberapa pusat perbelanjaan besar di Indonesia sudah mulai mengedukasi pelanggannya untuk menggunakan sistem seperti ini. Jadi sambutlah itikad baik mereka untuk menyelamatkan lingkungan.
9. Gunakan gelas yang bisa dicuci. Jika Anda terbiasa dengan cara modern yang selalu menyajikan minum bagi tamu dengan air atau kopi dalam kemasan. Beralihlah ke cara lama kita. Dengan menggunakan gelas kaca, keramik, atau plastik food grade yang bisa kita cuci dan dipakai ulang.
10. Berbelanjalah di lingkungan sekitar Anda. Akan sangat menghemat biaya transportasi dan BBM Anda.
11. Tanam pohon setiap ada kesempatan. Baik di lingkungan ataupun dengan berpartisipasi dalam program penanaman pohon. Bisa dengan menyumbang bibit, dana, dan lain-lain. Tergantung kesempatan dan kemampuan Anda masing-masing.

DI RUMAH

1. Turunkan suhu AC Anda. Hindari penggunaan suhu maksimal. Gunakan AC pada tingkatan sampai kita merasa cukup nyaman saja. Dan cegah kebocoran dari ruangan ber-AC Anda. Jangan biarkan ada celah yang terbuka jika Anda sedang menggunakan AC Anda karena hal tersebut akan membuat AC bekerja lebih keras untuk mendinginkan ruangan Anda. Pada akhirnya hal ini akan menghemat tagihan listrik Anda.
2. Gunakan timer untuk menghindari lupa mematikan AC. Gunakanlah timer sesuai dengan kebiasaan Anda. Misalnya jam kantor Anda adalah pukul 8.00 sampai 17.00. Set timer AC Anda sesuai dengan jam kantor tersebut. Dengan begitu tidak ada lagi insiden lupa mematikan AC hingga keesokan harinya.
3. Gunakan pemanas air tenaga surya. Meskipun lebih mahal, dalam jangka panjang hal ini akan menghemat tagihan listrik Anda. (Bahkan saat ini sudah ada penerang jalan dengan tenaga surya).
4. Matikan lampu tidak terpakai dan jangan tinggalkan air menetes. Selain menghemat energi dan air bersih, ini akan menghemat banyak tagihan Anda.
5. Gunakan lampu hemat energi. Meskipun lebih mahal, rata-rata mereka lebih kuat 8 kali dan lebih hemat hingga 80 % dari lampu pijar biasa.
6. Maksimalkan pencahayaan dari alam. Gunakan warna terang di tembok, gunakan genteng kaca di plafon, maksimalkan pencahayaan melalui jendela.
7. Hindari posisi stand by pada elektronik Anda! Jika semua peralatan rumah tangga kita matikan (bukan dalam posisi stan by) maka kita akan mengurangi emisi CO2 yang luar biasa dari penghematan energi listrik. Gunakan colokan lampu yang ada tombol on-off-nya. Atau cabut kabel dari sumber listriknya.
8. Jika pengisian ulang baterai Anda sudah penuh, segera cabut! Telepon genggam, pencukur elektrik, sikat gigi elektrik, kamera, dan lain-lain. Jika sudah penuh segera cabut.
9. Kurangi waktu dalam membuka lemari es Anda. Untuk setiap menit Anda membuka pintu lemari es. Akan diperlukan 3 menit full energi untuk mengembalikan suhu kulkas ke suhu yang diinginkan.
10. Jangan membeli bunga potong. Jika daerah Anda bukan penghasil bunga hias, maka bisa dipastikan bunga itu dikirim dari tempat lain. Hal ini akan menghasilkan “jejak karbon” yang besar.
11. Potong makanan dalam ukuran yang lebih kecil. Ukuran potongan yang lebih kecil akan menggunakan energi lebih sedikit untuk memasaknya.
12. Gunakan air dingin untuk mencuci dan cucilah dalam jumlah banyak. Jika Anda memiliki keluarga kecil, tidaklah perlu setiap hari mencuci. Kumpulkanlah sampai kapasitas mesin cuci Anda terpenuhi, hal ini akan menghemat air, mengurangi pemakaian listrik dan juga mengurangi pencemaran akibat deterjen Anda.
13. Gunakan deterjen dan pembersih ramah lingkungan. Saat ini mungkin harganya memang lebih mahal. Tetapi bila Anda mampu, lakukanlah demi masa depan anak cucu kita.
14. Gunakan ulang perabotan rumah Anda. Jika Anda sudah bosan dengan perabotan Anda, Anda bisa melakukan obral di garasi rumah, berikan kepada orang lain. Atau bawa ke pengerajin untuk dimodifikasi sesuai keinginan Anda.
15. Donasikan mainan yang sudah tidak pantas untuk umur anak Anda. Hal ini akan mengurangi produksi mainan-mainan yang hanya akan terus menghabiskan sumber daya bumi kita.
16. Jika menggunakan deodorant atau produk-produk semprot lainnya, jangan menggunakan aerosol. Pilihan spray dengan kemasan botol kaca akan lebih baik. Aerosol juga penyumbang besar dalam pencemaran udara kita.

DALAM PEKERJAAN

1. Makan siang dikantor. Jika kita sering makan diluar kantor dengan bungkusan dan rutin, lebih baik jika Anda membeli kotak makan atau tempat minum yang kuat dan bisa dipakai berulang kali. Hindari media bungkus plastik atau stereofoam (Berasal dari minyak bumi dan susah untuk diuraikan).
2. Gunakan kertas lebih sedikit. Gunakan e-mail internal Anda dan software perkantoran untuk membuat laporan internal. Cetaklah laporan/presentasi hanya jika diperlukan untuk melakukan kesepakatan dengan pihak luar.
3. Matikan peralatan kantor Anda. Matikan dari sumbernya. Jangan dibuat stand by, matikan UPS dan trafo. Jika perlu cabut dari sumber listriknya.
4. Gunakan e-banking. Alihkan tagihan kartu kredit Anda melalui penagihan lewat e-mail, beberapa bank di Indonesia sudah dapat melakukannya. Bank-bank di Indonesia saat ini umumnya telah menyediakan fasilitas e-banking yang sangat lengkap. Kita bisa melakukan hampir semua transaksi pembayaran, transfer, pembelian voucher, dan lain-lain melalui internet banking, bahkan mobile banking.Memaksimalkan penggunaan e-banking akan menghemat banyak waktu dan biaya Anda. Anda telah menghemat dan meyelamatkan banyak pohon dan konsumsi CO2 untuk proses pembuatan kertas. Anda juga menghemat sangat banyak konsumsi BBM yang dibutuhkan untuk pergi ke bank atau ke ATM.Mulailah belajar untuk menggunakan e-banking bila Anda belum biasa untuk menggunakannya. Jangan mengkhawatirkan masalah keamanan karena teknologi pengamanan jaringan perbankan saat ini sudah sangat canggih. Tidak akan ada masalah dalam hal keamanan apabila Anda mengikuti dengan baik cara-cara dan panduan yang disarankan untuk melakukan transaksi online dengan aman.
5. Bagi industri, mulailah untuk menggunakan sumber energi yang dapat diperbaharui (tenaga angin, air, surya, dll). Gunakan peralatan yang hemat listrik dan hemat energi, serta buatlah kebijakan/peraturan penghematan energi dan sumber daya di perusahaan Anda. Pilihlah teknologi yang ramah lingkungan, dan lakukanlah manajemen yang baik untuk menangani limbah industri Anda.Edukasi karyawan Anda untuk terbiasa bertanggung jawab dalam penggunaan energi dan sumber daya perusahaan. Tingkatkanlah kesadaran mereka mengenai kecintaan terhadap lingkungan, tidak dengan hanya membuat peraturan dan hukuman.Berkontribusilah bagi perlindungan dan keselamatan lingkungan sebagai bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan Anda. Lakukanlah program penanaman pohon, pembersihan lingkungan, dll. Pada akhirnya hal tersebut juga akan memberikan keuntungan bagi perusahaan Anda karena citra perusahaan Anda akan terangkat sebagai perusahaan yang beradab dan berbudaya.

DALAM PERJALANAN

Berliburlah di dalam negeri dan gunakanlah transportasi darat! Sebab berlibur akan sangat meningkatkan jejak karbon Anda. Terutama jika dilakukan dengan menggunakan pesawat. Hal ini dapat mengurangi ketahanan ozon dalam menangkis serangan sinar ultraviolet secara bertahap.

So, why don't we get started from now and from ourself. Let's make the change!

taken from web sites & edited by pasmaja269

Packing dan Perbekalan

Posted by PASMAJA on , under | comments (0)





Sebelum melakukan kegiatan alam bebas kita biasanya menentukan dahulu peralatan dan perlengkapan yang akan dibawa, jika telah siap semua inilah saatnya mempacking barang-barang tersebut ke dalam carier atau backpack. Packing yang baik menjadikan perjalanan anda nyaman karena ringkas dan tidak menyulitkan.
Prinsip dasar yang mutlak dalam mempacking adalah :
1. Pada saat back-pack dipakai beban terberat harus jatuh ke pundak, Mengapa beban harus jatuh kepundak, ini disebabkan dalam melakukan perjalanan [misalnya pendakian] kedua kaki kita harus dalam keadaan bebas bergerak, jika salah mempacking barang dan beban terberat jatuh kepinggul akibatnya adalah kaki tidak dapat bebas bergerak dan menjadi cepat lelah karena beban backpack anda menekan pinggul belakang. Ingat : Letakkan barang yang berat pada bagian teratas dan terdekat dengan punggung.

2. Membagi berat beban secara seimbang antara bagian kanan dan kiri pundak Tujuannya adalah agar tidak menyiksa salah satu bagian pundak dan memudahkan anda menjaga keseimbangan dalam menghadapi jalur berbahaya yang membutuhkan keseimbangan seperti : meniti jembatan dari sebatang pohon, berjalan dibibir jurang, dan keadaan lainnya.

Pertimbangan lainnya adalah sebagai berikut :
• Kelompokkan barang sesuai kegunaannya lalu tempatkan dalam satu kantung untuk mempermudah pengorganisasiannya. Misal : alat mandi ditaruh dalam satu kantung plastik.
• Maksimalkan tempat yang ada, misalkan Nesting (Panci Serbaguna) jangan dibiarkan kosong bagian dalamnya saat dimasukkan ke dalam carrier, isikan bahan makanan kedalamnya, misal : beras dan telur.
• Tempatkan barang yang sering digunakan pada tempat yang mudah dicapai pada saat diperlukan, misalnya: rain coat/jas hujan pada kantong samping carrier.
• Hindarkan menggantungkan barang-barang diluar carrier, karena barang diluar carrier akan mengganggu perjalanan anda akibat tersangkut-sangkut dan berkesan berantakan, usahakan semuanya dapat dipacking dalam carrier.

Mengenai berat maksimal yang dapat diangkat oleh anda, sebenarnya adalah suatu angka yang relatif, patokan umum idealnya adalah 1/3 dari berat badan anda , tetapi ini kembali lagi ke kemampuan fisik setiap individu, yang terbaik adalah dengan tidak memaksakan diri, lagi pula anda dapat menyiasati pemilihan barang yang akan dibawa dengan selalu memilih barang/alat yang berfungsi ganda dengan bobot yang ringan dan hanya membawa barang yang benar-benar perlu.

Memilih dan Menempatkan Barang

Dalam memilih barang yang akan dibawa pergi mendaki atau kegiatan alam bebas selalu cari alat/perlengkapan yang berfungsi ganda, tujuannya apalagi kalau bukan untuk meringankan berat beban yang harus anda bawa, contoh : Alumunium foil, bisa untuk pengganti piring, bisa untuk membungkus sisa nasi untuk dimakan nanti, dan yang penting bisa dilipat hingga tidak memakan tempat di carrier.

Matras ; Sebisa mungkin matras disimpan didalam carrier jika akan pergi kelokasi yang hutannya lebat, atau jika akan membuka jalur pendakian baru. Banyak rekan pendaki yang lebih senang mengikatkan matras diluar, memang kelihatannya bagus tetapi jika sudah berada di jalur pendakian, baru terasa bahwa metode ini mengakibatkan matras sering nyangkut ke batang pohon dan semak tinggi, lagipula pada saat akan digunakan matrasnya sudah kotor.

Kantung Plastik ; Selalu siapkan kantung plastik didalam carreir anda, karena akan berguna sekali nanti misalnya untuk tempat sampah yang harus anda bawa turun, baju basah dan lain sebagainya. Gunakan selalu kantung plastik untuk mengorganisir barang barang didalam carrier anda (dapat dikelompokkan masing-masing pakaian, makanan dan item lainnya), ini untuk mempermudah jika sewaktu-waktu anda ingin memilih pakaian, makanan dsb.

Menyimpan Pakaian ;
Jika anda meragukan carrier yang anda gunakan kedap air atau tidak, selalu bungkus pakaian anda didalam kantung plastik [dry-zax], gunanya agar pakaian tidak basah dan lembab. Sebaiknya pakaian kotor dipisahkan dalam kantung tersendiri dan tidak dicampur dengan pakaian bersih.

Menyimpan Makanan ;
Pada gunung-gunung tertentu (misalnya Rinjani) usahakan makanan dibungkus dengan plastik dan ditutup rapat kemudian dimasukkan kedalam keril, karena monyet-monyet didekat puncak / base camp terakhir suka membongkar isi tenda untuk mencari makanan.

Menyimpan Korek Api Batangan ;
Simpan korek api batangan anda didalam bekas tempat film (photo), agar korek api anda selalu kering.

Packing Barang / Menyusun Barang Di Carrier ;
Selalu simpan barang yang paling berat diposisi atas, gunanya agar pada saat carrier digunakan, beban terberat berada dipundak anda dan bukan di pinggang anda hingga memudahkan kaki melangkah.

Perlengkapan Pribadi Alam Bebas

Outdoor activity atau kegiatan alam bebas merupakan kegiatan yang penuh resiko dan memerlukan perhitungan yang cermat. Jika salah-salah maka bukan mustahil musibah akan mengancam setiap saat. Sebagai contoh, sebuah referensi pernah mencatat bahwa salah satu kegiatan alam bebas yaitu rock climbing [panjat tebing] merupakan jenis olahraga yang resiko kematiannya merupakan peringkat ke-2 setelah olahraga balap
mobil formula-1. Tentu saja resiko tersebut terjadi apabila safety-procedure tidak menjadi perhatian yang serius, tetapi apabila safety-procedure diperhatikan dan sering berlatih, maka resiko tersebut dapat ditekan sampai titik paling aman. Perjalanan alam bebas pasti akan bersentuhan dengan cuaca, situasi medan dan waktu yang kadang tidak bersahabat, baik malam atau siang hari, oleh karena itu perlu
dipersiapkan perlengkapan yang memadai. Salah satu “perisai diri” ketika melakukan aktivitas alam bebas adalah perlengkapan diri pribadi. Berikut digambarkan beberapa perlengkapan pribadi standard.
1. Tutup kepala/topi
Untuk melindungi diri dari cuaca panas atau dingin perlu penutup kepala. Dalam keadaan panas atau hujan, maka tutup kepala yang baik adalah yang juga dapat melindungi kepala dan wajah sekaligus. Untuk ini pilihan terbaik adalah topi rimba atau topi yang punya pelindung keliling. Topi pet atau topi softball tidak direkomendasikan. Pada cuaca dingin malam hari atau di daerah tinggi, maka penutup kepala yang baik adlah yang dapat memberikan rasa hangat. Pilihannya adalah balaklava atau biasa disebut kupluk.

2. Syal-slayer
Slayer atau syal bukan hanya digunakan sebagai identitas organisasi, tetapi sebetulnya mempunyai fungsi lainnya. Syal/slayer dapat digunakan untuk menghangatkan leher ketika cuaca dingin, dapat juga digunakan sebagai saringan air ketika survival. Syal/slayer juga sangat berguna ketika dalam keadaan darurat, baik digunakan untuk perban darurat atau sebagai alat peraga darurat. Oleh karenanya disarankan menggunakan syal/slayer yang berwarna mecolok dan terbuat dari bahan yang kuat serta dapat menyerap air namun cepat kering.

3. Baju
Kebutuhan ini multak, tidak bisa beraktivitas tanpa baju [bayangkan kalau tanpa ini, maka kulit akan terbakar matahari]. Baju yang baik adalah dari bahan yang dapat menyerap keringat, tidak disarankan menggunakan baju dari bahan nilon karena panas dan tidak dapat meyerap keringat. Baju dengan bahan demikian biasanya adalah planel atau paling tidak kaos dari bahan katun. Pilihan warna untuk aktivitas lapangan seperti halnya juga slayer/syal adalah yang mencolok agar bisa terjadi keadaan darurat [misalnya hilang] dapat dengan mudah diidentifikasi dan dikenali.Dalam beraktivitas di alam bebas jangan pernah melupakan baju salin/ganti, hal ini karena aktivitas lapangan akan sangat banyak mengeluarkan energi yang membuat badan kita berkeringat. Bawalah baju salain 2 atau 3 buah.

4. Celana
Celana lapang yang baik adalah yang memnuhi syarat ringan, mudah kering dan dapat menyerap keringat. Pemakaian bahan jeans sangat tidak direkomendasikan karena berat dan susah kering dan membuat lecet. Celana yang baik adalah kain dengan tenunan ripstop [bila berlubang kecil tidak merembet atau robek memanjang]. Bila aktivitas dilakukan di daerah pantai atau perairan juga baik bila menggunakan bahan dari parasut tipis. Selain celana panjang, jangan lupa bahwa under-wear juga penting. jangan lupa juga untuk menyediakan serep ganti.

5. Jaket
Salah satu perlengkapan penting dalam alam bebas adalah jaket. Jaket digunakan untuk melindungi diri dari dingin bahkan sengatan matahari atau hujan. Jaket yang baik adalah model larva, yaitu jaket yang panjang sampai ke pangkal paha. Jaket ini juga biasanya dilengkapi dengan penutup kepala [kupluk]. Akan sangat baik bila jaket yang memiliki dua lapisan (double-layer). Lapisan dalam biasanya berbahan penghangat dan menyeyerap keringat seperti wool atau polartex, sedang lapisan luar berfungsi menahan air dan dingin. Kini teknologi tekstil sudah
mampu memproduksi Gore-Tex bahan jaket yang nyaman dipakai saat mendaki bahan ini memungkinkan kulit tetap bernafas, tidak gerah mengeluarkan keringat mampu menahan angin (wind breaking) dan resapan air hujan (water proff) sayang, bahan ini masih mahal. Yang paling baik jaket terbuat dari bulu angsa-biasanya digunakan untuk kegiatan pendakian gunung es].

6. Slepping bag
Istirahat adalah kebutuhan pegiat alam bebas setelah aktivitas yang melelahkan seharian. Tempat istirahat yang ideal adalah dengan menggunakan slepping bag [kantong tidur]. Slepping bag yang baik juga biasanya terbuat dari dua sisi, yaitu yang dingin, licin dan tahan air satu sisi, dan yang hangat dan tebal disisi lain. Penggunaannya sesuai dengan cuaca saat istirahat.

7. Sepatu
Sepatu yang baik yaitu yang melindungi tapak kaki sampai mata kaki, kulit tebal tidak mudah sobek bila kena duri. keras bagian depannya, untuk melindungi ujung jari kaki apabila terbentur batu. bentuk sol bawahnya dapat menggigit ke segala arah dan cukup kaku, ada lubang ventilasi bersekat halus. Gunakan sepatu yang dapat dikencangkan dan dieratkan pemakaiannya [menggunakan ban atau tali. Dilapangan sepatu tidak boleh longgar karena akan menyebabkan pergesekan kaki dengan sepatu yang berakibat lecet. Penggunaan sepatu juga harus dibarengi dengan kaos kaki. Untuk ini juga sebaiknya disediakan kaos kaki serep bila suatu saat basah.

8. Carrier
Carrier bag atau ransel sebaiknya gunakan yang tidak terlalu besar tetapi juga tidak terlampau kecil, artinya mampu menampung perlengkapan dan peralatan yang dibawa. Sebaiknya jangan menggunakan carrier yang mempunyai banyak kantong dibagian luar karena dalam keadaan tertentu ini akan menghambat pergerakan. Gunakan carrier yang ramping walaupun agak tinggi, ini lebih baik daripada yang gemuk tetapi rendah. Sebelum berangkat harus diperhatikan jahitan-jahitannya, karena kerusakan pada jahitan terutama sabuk sandang akan berakibat sangat fatal.

9. Alat masak, makan dan mandi
Perlengkapan sangat penting lainnya adalah alat masak, makan dan mandi. Bagimanapun juga dalam kondisi lapangan kita sangat perlu untuk menghemat aktu dan bahan masalak. Gunakan alat dari alumunium karena cepat panas, untuk ini nesting menjadi pilihan yang sangat baik, disamping dia ringkas dan serba guna. Juga perlu dipersiapkan alat bantu makan lainnya (sendok, piring, dll) dan pastikan bahan bakar untuk memasak / membuat api seperti lilin, spirtus, parafin, dll. Jangan lupa juga siapkan phiples minum sebagai bekal perjalanan [saat ini banyak tersedia model dan jenis phipless]. Perlengkapan mandi juga sangat penting karena tidak jarang perjalanan dilakukan berhari-hari dengan tubuh penuh keringat. Bawalah alat mandi seperti sabun yang berkemasan tube agar mudah disimpan dan tidak perlu membuang sampah bungkusan disembarang tempat.

10. Obat-obatan dan Survival Kits
Perlengkapan pribadi lainnya yang sangat penting adalah obat-obatan, apalagi kalau pegiat mempunyai penyakit khusus tertentu seperti asma. Disamping obat-obatan juga setidaknya mempunyai kelengkapan survival kits.

Perencanaan Perbekalan

Dalam perencanaan perjalanan, perencanaan perbekalan merupakan salah satu hal yang perlu mendapat perhatian khusus. Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
Lamanya perjalanan yang akan dilakukan
Aktifitas apa saja yang akan dilakukan
Keadaaan medan yang akan dihadapi (terjal, sering hujan, dsb)
Sehubungan dengan keadaan diatas, ada beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam merencanakan perjalanan:
a. Cukup mengandung kalori dan mempunyai komposisi gizi yang memadai.
b. Terlindung dari kerusakan, tahan lama, dan mudah menanganinya.
c. Sebaiknya makanan yang siap saji atau tidak perlu dimasak terlalu lama, irit air dan bahan bakar.
d. Ringan, mudah didapat
e. Murah
Untuk dapat merencanakan komposisi bahan makanan agar sesuai dengan syarat-syarat diatas, kita dapat mengkajinya dengan langkah-langkah berikut :
Dengan informasi yang cukup lengkap, perkirakan kondisi medan, aktifitas tubuh yang perlukan, dan lamanya waktu. Perhitungkan jumlah kalori yang diperlukan. Susun daftar makanan yang memenuhi syarat diatas, kemudian kelompokan menurut komposisi dominan. Hidrat arang, ptotein, lemak, hitung masing-masing kalori totalnya (setelah siap dimakan). Perhitungan untuk vitamin dan mineral dapat dilakukan terakhir, dan apabila ada kekurangan dapat ditambah tablet vitamin dan mineral secukupnya.
Catatan :
Kandungan kalori : - hidrat arang 4 kal/gr
- lemak 9 kal/gr
- protein 4 kal/gr
Kalori paling cepat didapat dari :
1. Hidrat arang
2. lemak
3. protein
Kebutuhan kalori per 100 pounds berat badan (sekitar 45 kg)
1 Metabolisme basal 1100 kalori
2 Aktifitas tubuh :
Jalan Kaki 2 mil/jam 45 kal/jam
3 mil/jam 90 kal/jam
4 mil/jam 160 kal/jam
Memotong kayu/tebas
260 kal/jam
Makan
20 kal/jam
Duduk (diam)
20 kal/jam
Bongkar pasang ransel, buat camp
50 kal/jam
Menggigil
220 kal/jam
3 Aktifitas dinamis khusus = 6 - 8 % dari 1 dan 2
4 Total kalori yang dibutuhkan = 1 + 2 + 3
Jenis Bahan Makanan dan Macam Makanan
Sumber kalori dari hidrat arang tiap 100 gram
Beras giling 360 kal Nasi 178 kal
Havermout 390 kal Kentang 90 kal
Singkong 140 kal Macaroni 363 kal
Maizena 343 kal Roti 248 kal
Tape singkong 173 kal Gaplek 363 kal
Biskuit 458 kal Sagu 353 kal
Terigu 365 kal Ubi 123 kal
Gula pasir 364 kal Gula aren 368 kal
Madu 294 kal Coklat pahit 504 kal
Coklat manis 472 kal Coklat susu 381 kal
Sumber Protein (tiap 100 gram)
Tempe 119 kla
Kacang tanah rebus dengan kulit 360 kal
Telur ayam 162 kal
Telur bebek 189 kal
Sumber protein dan lemak (tiap 100 gram)
Corned 241 kal
Daging asap 191 kal
Dendeng 433 kal
Sardens 338 kal
Menu makanan satu hari :
Mie 1.5 gelas 335 kal
Susu kental manis ½ gelas 336 kal
Dodol ½ ons 200 kal
Coklat 1 ons 472 kal
Nasi 2 ons 360 kal
Roti 1 ons 248 kal
Biscuit 1 ons 458 kal
Corned ½ ons 120 kal
Dendeng 1 ons 433 kal
TOTAL 2962 kal

“Bila engkau tidak dapat menjadi beringin yang tegak diatas puncak bukit, maka jadilah saja rumput, tetapi rumput yang tumbuh memperkuat tanggul. Bila engkau tidak bisa menjadi jalan besar, maka jadilah saja jalan setapak, tetapi jalan setapak yang menuju ke mata air. Tidak semuanya dapat menjadi nahkoda, tentu harus ada kelasi. Sebaik-baiknya engkau adalah menjadi dirimu sendiri.”
Perjalanan ke alam terbuka pasti mengandung resiko. Tiap perjalanan memiliki tingkat resiko dan bahaya yang bervariasi.bahaya dan resiko tersebut dapat jauh diminimalisir dengan berbagai persiapan. Persiapan umum yang harus dimiliki seorang pendaki sebelum mulai naik gunung antara lain:
1. Membawa alat navigasi berupa peta lokasi pendakian, peta, altimeter [Alat pengukur ketinggian suatu tempat dari permukaan laut], atau kompas. Untuk itu, seorang pendaki harus paham bagaimana membaca peta dan melakukan orientasi. Jangan sekali-sekali mendaki bila dalam rombongan tidak ada yang berpengalaman mendaki dan berpengetahuan mendalam tentang navigasi.

2. Pastikan kondisi tubuh sehat dan kuat. Berolahragalah seperti lari atau berenang secara rutin sebelum mendaki.

3. Bawalah peralatan pendakian yang sesuai. Misalnya jaket anti air atau ponco, pisahkan pakaian untuk berkemah yang selalu harus kering dengan baju perjalanan, sepatu karet atau boot (jangan bersendal), senter dan baterai secukupnya, tenda, kantung tidur, matras.

4. Hitunglah lama perjalanan untuk menyesuaikan kebutuhan logistik. Berapa banyak harus membawa beras, bahan bakar, lauk pauk, dan piring serta gelas. Bawalah wadah air yang harus selalu terisi sepanjang perjalanan.

5. Bawalah peralatan medis, seperti obat merah, perban, dan obat-obat khusus bagi penderita penyakit tertentu.

6. Jangan malu untuk belajar dan berdiskusi dengan kelompok pencinta alam yang kini telah tersebar di sekolah menengah atau universitas-universitas.

7. Ukurlah kemampuan diri. Bila tidak sanggup meneruskan perjalanan, jangan ragu untuk kembali pulang.

Memang, mendaki gunung memiliki unsur petualangan. Petualangan adalah sebagai satu bentuk pikiran yang mulai dengan perasaan tidak pasti mengenai hasil perjalanan dan selalu berakhir dengan perasaan puas karena suksesnya perjalanan tersebut. Perasaan yang muncul saat bertualang adalah rasa takut menghadapi bahaya secara fisik atau psikologis. Tanpa adanya rasa takut maka tidak ada petualangan karena tidak ada pula tantangan.
Risiko mendaki gunung yang tinggi, tidak menghalangi para pendaki untuk tetap melanjutan pendakian, karena Zuckerma menyatakan bahwa para pendaki gunung memiliki kecenderungan sensation seeking [pemburuan sensasi] tinggi. Para sensation seeker menganggap dan menerima risiko sebagai nilai atau harga dari sesuatu yang didapatkan dari sensasi atau pengalaman itu sendiri. Pengalamanpengalaman yang menyenangkan maupun kurang menyenangkan tersebut membentuk selfesteem [kebanggaan /kepercayaan diri]. Pengalaman-pengalaman ini selanjutnya menimbulkan perasaan individu tentang dirinya, baik perasaan positif maupun perasaan negatif. Perjalanan pendakian yang dilakukan oleh para pendaki menghasilkan pengalaman, yaitu pengalaman keberhasilan dan sukses mendaki gunung, atau gagal mendaki gunung. Kesuksesan yang merupakan
faktor penunjang tinggi rendahnya self-esteem, merupakan bagian dari pengalaman para pendaki dalam mendaki gunung. Fenomena yang terjadi adalah apakah mendaki gunung bagi para pendaki merupakan sensation seeking untuk meningkatkan self-esteem mereka? Selanjutnya, sensation
seeking bagi para pendaki gunung kemungkinan memiliki hubungan dengan self-esteem pendaki tersebut. Karena pengalaman yang dialami para pendaki dalam pendakian dapat berupa keberhasilan maupun kegagalan.

Persiapan mendaki gunung

Persiapan umum untuk mendaki gunung antara lain kesiapan mental, fisik, etika, pengetahuan dan ketrampilan.
• Kesiapan mental.
Mental amat berpengaruh, karena jika mentalnya sedang fit, maka fisik pun akan fit, tetapi bisa saja terjadi sebaliknya.
• Kesiapan fisik.
Beberapa latihan fisik yang perlu kita lakukan, misalnya : Stretching/perenggangan [sebelum dan sesudah melakukan aktifitas olahraga, lakukanlah perenggangan, agar tubuh kita dapat terlatih kelenturannya]. Jogging (lari pelanpelan) Lama waktu dan jarak sesuai dengan kemampuan kita, tetapi waktu, jarak dan kecepatan selalu kita tambah dari waktu sebelumnya. Latihan lainnya bisa saja situp, push-up dan pull-up Lakukan sesuai kemampuan kita dan tambahlah porsinya melebihi porsi sebelumnya.
• Kesiapan administrasi.
Mempersiapkan seluruh prosedur yang dibutuhkan untuk perijinan memasuki kawasan yang akan dituju.
• Kesiapan pengetahuan dan ketrampilan.
Pengetahuan untuk dapat hidup di alam bebas. Kemampuan minimal yang perlu bagi pendaki adalah pengetahuan tentang navigasi darat, survival serta EMC [emergency medical care] praktis.

copyright: pasmaja dictate book

rewrite by: pasmaja269

Mengapa ada Survival?

Posted by PASMAJA on , under | comments (0)





Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain : Keadaan alam (cuaca dan medan), Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan), Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan), Banyaknya kesulitan-kesulitan tsb biasanya timbul akibat kesalahan-kesalahan kita sendiri.
Dalam keadan tersebut ada beberapa faktor yang menetukan seorang Survivor mampu bertahan atau tidak., antara lain : mental ,kurang lebih 80% kesiapan kita dalm survival terletak dari kesiapan mental kita.

Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain :
• Keadaan alam (cuaca dan medan)
• Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan)
• Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan)
Banyaknya kesulitan-kesulitan tsb biasanya timbul akibat kesalahan-kesalahan kita sendiri.



Definisi Survival
Arti survival sendiri terdapat berbagai macam versi, yang akan kita bahas di sini hanyalah menurut versi pencinta alam
S : Sadar dalam keadaan gawat darurat
U : Usahakan untuk tetap tenang dan tabah
R : Rasa takut dan putus asa hilangkan
V : Vitalitas tingkatkan
I : Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya
V : Variasi alam bisa dimanfaatkan
A : Asal mengerti, berlatih dan tahu caranya
L : Lancar, slaman, slumun, slamet

Jika anda tersesat atau mengalami musibah, ingat-ingatlah arti survival tsb, agar dapat membantu anda keluar dari kesulitan. Dan yang perlu ditekankan jika anda tersesat yaitu istilah “STOP” yang artinya :
S : Stop & seating / berhenti dan duduklah
T : Thingking / berpikirlah
O : Observe / amati keadaan sekitar
P : Planning / buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan

Kebutuhan survival
Yang harus dipunyai oleh seorang survivor
1. Sikap mental
- Semangat untuk tetap hidup
- Kepercayaan diri
- Akal sehat
- Disiplin dan rencana matang
- Kemampuan belajar dari pengalaman

2. Pengetahuan
- Cara membuat bivak
- Cara memperoleh air
- Cara mendapatkan makanan
- Cara membuat api
- Pengetahuan orientasi medan
- Cara mengatasi gangguan binatang
- Cara mencari pertolongan

3. Pengalaman dan latihan
- Latihan mengidentifikasikan tanaman
- Latihan membuat trap, dll

4. Peralatan
- Kotak survival
- Pisau jungle , dll

5. Kemauan belajar
Langkah yang harus ditempuh bila anda/kelompok anda tersesat :
• Mengkoordinasi anggota
• Melakukan pertolongan pertama
• Melihat kemampuan anggota
• Mengadakan orientasi medan
• Mengadakan penjatahan makanan
• Membuat rencana dan pembagian tugas
• Berusaha menyambung komunikasi dengan dunia luar
• Membuat jejak dan perhatian
• Mendapatkan pertolongan

Bahaya-bahaya dalam survival
Banyak sekali bahaya dalam survival yang akan kita hadapi, antara lain :
1. Ketegangan dan panik
Pencegahan :
- Sering berlatih
- Berpikir positif dan optimis
- Persiapan fisik dan mental

2. Matahari / panas
- Kelelahan panas
- Kejang panas
- Sengatan panas

Keadaan yang menambah parahnya keadaan panas :
- Penyakit akut/kronis
- Baru sembuh dari penyakit
- Demam
- Baru memperoleh vaksinasi
- Kurang tidur
- Kelelahan
- Terlalu gemuk
- Penyakit kulit yang merata
- Pernah mengalami sengatan udara panas
- Minum alkohol
- Dehidrasi

Pencegahan keadaan panas :
- Aklimitasi
- Persedian air
- Mengurangi aktivitas
- Garam dapur
- Pakaian :
- Longgar
- Lengan panjang
- Celana pendek
- Kaos oblong

3. Serangan penyakit
- Demam
- Disentri
- Typus
- Malaria

4. Kemerosotan mental
Gejala : Lemah, lesu, kurang dapat berpikir dengan baik, histeris
Penyebab : Kejiwaan dan fisik lemah
Keadaan lingkungan mencekam
Pencegahan : Usahakan tenang
Banyak berlatih

5. Bahaya binatang beracun dan berbisa
Keracunan
Gejala : Pusing dan muntah, nyeri dan kejang perut, kadang-kadang
mencret, kejang-kejang seluruh badan, bisa pingsan.
Penyebab : Makanan dan minuman beracun
Pencegahan : Air garam di minum
Minum air sabun mandi panas
Minum teh pekat
Di tohok anak tekaknya

6. Keletihan amat sangat
Pencegahan : Makan makanan berkalori
Membatasi kegiatan

7. Kelaparan

8. Lecet

9. Kedinginan

Untuk penurunan suhu tubuh 30° C bisa menyebabkan kematian
Membuat Bivak (Shelter)
Tujuan : untuk melindungi dari angin, panas, hujan, dingin
Macam :
a. Shelter asli alam
Gua : Bukan tempat persembunyian binatang
Tidak ada gas beracun
Tidak mudah longsor
b. Shelter buatan dari alam
c. Shelter buatan
Syarat bivak :
Hindari daerah aliran air
Di atas shelter tidak ada dahan pohon mati/rapuh
Bukan sarang nyamuk/serangga
Bahan kuat
Jangan terlalu merusak alam sekitar
Terlindung langsung dari angin
Mengatasi Gangguan Binatang
a. Nyamuk
• Obat nyamuk, autan, dll
• Bunga kluwih dibakar
• Gombal dan minyak tanah dibakar kemudian dimatikan sehingga asapnya bisa mengusir nyamuk
• Gosokkan sedikit garam pada bekas gigitan nyamuk
b. Laron
• Mengusir laron yang terlalu banyak dengan cabe yang digantungkan
c. Lebah
Apabila disengat lebah :
• Oleskan air bawang merah pada luka berkali-kali
• Tempelkan tanah basah/liat di atas luka
• Jangan dipijit-pijit
• Tempelkan pecahan genting panas di atas luka
d. Lintah
Apabila digigit lintah :
• Teteskan air tembakau pada lintahnya
• Taburkan garam di atas lintahnya
• Teteskan sari jeruk mentah pada lintahnya
• Taburkan abu rokok di atas lintahnya
e. Semut
• Gosokkan obat gosok pada luka gigitan
• Letakkan cabe merah pada jalan semut
• Letakkan sobekan daun sirih pada jalan semut
f. Kalajengking dan lipan
• Pijatlah daerah sekitar luka sampai racun keluar
• Ikatlah tubuh di sebelah pangkal yang digigit
• Tempelkan asam yang dilumatkan di atas luka
• Bobokkan serbuk lada dan minyak goreng pada luka
• Taburkan garam di sekeliling bivak untuk pencegahan
g. Ular
Pembahasan lebih lanjut dalam materi EMC
Membuat Perangkap (Trap)
Macam-macam trap :
• Perangkap model menggantung
• Perangkap tali sederhana
• Perangkap lubang jerat
• Perangkap menimpa
• Apace foot share
Bahan :
• tali/kawat
• Umpan
• Batang kayu
• Cabang pohon
Membaca Jejak
Jenis :
• Jejak buatan : dibuat oleh manusia
• Jejak alami : tanda jejak sebagai tanda keadaan lingkungan
Jejak alami biasanya menyatakan tentang :
• Jenis binatang yang lewat
• Arah gerak binatang
• Besar kecilnya binatang
• Cepat lambatnya gerak binatang
Membaca jejak alami dapat diketahui dari :
• Kotoran yang tersisa
• Pohon atau ranting yang patah
• Lumpur atau tanah yang tercecer di atas rumput

Air
Seseorang dalam keadaan normal dan sehat dapat bertahan sekitar 20 – 30 hari tanpa makan, tapi orang tsb hanya dapat bertahan hidup 3 – 5 hari saja tanpa air.
Air yang tidak perlu dimurnikan :
1. Hujan
Tampung dengan ponco atau-daun yang lebar dan alirkan ke tempat penampungan
2. Dari tanaman rambat/rotan
Potong setinggi mungkin lalu potong pada bagian dekat tanah, air yang menetes dapat langsung ditampung atau diteteskan ke dalam mulut
3. Dari tanaman
Air yang terdapat pada bunga (kantung semar) dan lumut
Air yang harus dimurnikan terlebih dahulu :
1. Air sungai besar
2. Air sungai tergenang
3. Air yang didapatkan dengan menggali pasir di pantai (+ 5 meter dari batas pasang surut)
4. Air di daerah sungai yang kering, caranya dengan menggali lubang di bawah batuan
5. Air dari batang pisang, caranya tebang batang pohon pisang, sehingga yang tersisa tinggal bawahnya lalu buat lubang maka air akan keluar, biasanya dapat keluar sampai 3 kali pengambilan

Makanan
Patokan memilih makanan :
• Makanan yang di makan kera juga bisa di makan manusia
• Hati-hatilah pada tanaman dan buah yang berwarna mencolok
• Hindari makanan yang mengeluarakan getah putih, seperti sabun kecuali sawo
• Tanaman yang akan dimakan di coba dulu dioleskan pada tangan-lengan-bibir-lidah, tunggu sesaat. Apabila aman bisa dimakan
• Hindari makanan yang terlalu pahit atau asam Hubungan air dan makanan
• Untuk air yang mengandung karbohidrat memerlukan air yang sedikit
• Makanan ringan yang dikemas akan mempercepat kehausan
• Makanan yang mengandung protein butuh air yang banyak

Tumbuhan yang dapat dimakan
Dari batangnya :
• Batang pohon pisang (putihnya)
• Bambu yang masih muda (rebung)
• Pakis dalamnya berwarna putih
• Sagu dalamnya berwarna putih
• Tebu
Dari daunnya :
• Selada air
• Rasamala (yang masih muda)
• Daun mlinjo
• Singkong
Akar dan umbinya :
• Ubi jalar, talas, singkong
Buahnya :
• Arbei, asam jawa, juwet
Tumbuhan yang dapat dimakan seluruhnya :
• Jamur merang, jamur kayu
Ciri-ciri jamur beracun :
• Mempunyai warna mencolok
• Baunya tidak sedap
• Bila dimasukkan ke dalam nasi, nasinya menjadi kuning
• Sendok menjadi hitam bila dimasukkan ke dalam masakan
• Bila diraba mudah hancur
• Punya cawan/bentuk mangkok pada bagian pokok batangnya
• Tumbuh dari kotoran hewan
• Mengeluarkan getah putih
Binatang yang bisa dimakan
• Belalang
• Jangkrik
• Tempayak putih (gendon)
• Cacing
• Jenis burung
• Laron
• Lebah , larva, madu
• Siput
• Kadal : bagian belakang dan ekor
• Katak hijau
• Ular : 1/3 bagian tubuh tengahnya
• Binatang besar lainnya
Binatang yang tidak bisa dimakan
• Mengandung bisa : lipan dan kalajengking
• Mengandung racun : penyu laut
• Mengandung bau yang khas : sigung

Api
Bila mempunyai bahan untuk membuat api, yang perlu diperhatikan adalah jangan membuat api terlalu besar tetapi buatlah api yang kecil beberapa buah, hal ini lebih baik dan panas yang dihasilkan merata.
1. Dengan lensa / Kaca pembesar
Fokuskan sinar pada satu titik dimana diletakkan bahan yang mudah terbakar.
2. Gesekan kayu dengan kayu.
Cara ini adalah cara yang paling susah, caranya dengan menggesek-gesekkan dua buah batang kayu sehingga panas dan kemudian dekatkan bahan penyala, sehingga terbakar
3. Busur dan gurdi
Buatlah busur yang kuat dengan mempergunakan tali sepatu atau parasut, gurdikan kayu keras pada kayu lain sehingga terlihat asap dan sediakan bahan penyala agar mudah tebakar.
Bahan penyala yang baik adalah kawul terdapat pada dasar kelapa, atau daun aren

Survival kit
Ialah perlengkapan untuk survival yang harus dibawa dalam perjalanan :
• Perlengkapan memancing
• Pisau
• Tali kecil
• Senter
• Cermin suryakanta, cermin kecil
• Peluit
• Korek api yang disimpan dalam tempat kedap air
• Tablet garam, norit
• Obat-obatan pribadi
• Jarum + benang + peniti
• dll

copyright: pasmaja dictate book
rewrite by: pasmaja269

SURVIVAL III

Posted by PASMAJA on , under | comments (0)






4. API

Jika kehabisan korek api serta bahan bakar maka dapat dimanfaatkan : ranting atau daun kering yang dapat dimanfaatkan sebagai penyala api, bubuk pohon palem, bubuk kayu yang dibuat serangga. Sobekan kain kering yang perlu diperhatikan jangan membuat api terlalu bbesar tapi buatlah api kecil beberapa buah, ini lebih baik dan memberikan panas yang baik daripada api yang besar.
Dalam survivial api adalah sangat penting karena mempunyai fungsi sebagai penghangat, memasak dan mengusir binatang
a. Cara membuat api
1. dengan bantuan sinar matahari
pakailah lensa cembung , dimana titik api lensa mengenai bahan penyala api. Lensa dapat berupa kaca pembesar, lensa kamera SLR, lensa teropong, lensa senter, lensa kacamata, teleskop, dll.
2. gesekan bambu dengan bambu
bamboo penggosok harus lebih panjang dari pada bambu yang akan di gosok, yang dipakai adalah kulit luarnya. Gosokan bambu dalam kedudukan vertical dengan horizontal, sehingga bamboo vertical menjadi panas dan segera diletakkan bahan penyala api, cara menggosok seperti menggergaji.
3. Gesekkan kayu dengan kayu
dipakai dua buah kayu kering yang satu menggosok dan satunya digosok, cara menggosok seperti orang menyambal.
4. Busur dan gurdi
buatlah busur yang kuat dengan tali sepatu atau tali lain. Gurdikan kayu keras pada kayu lain hingga terlihat asap lalu beri bahan penyala api.
5. tali api
gunakan seutas rotan yang kering dengan diameter kurang lebih 0,5 M dan kayu kering. Belah dan ganjal kayu itu dengan batu, letakkan di atas tanah, letakkan bahan penyala api pada belahan tadi dan mulailah menarik rotan tersebut berulang-ulang pada penyala api sampai timbul asap.
6. batu api dan baja
bahan penyala api di dekatkan pada batu dan menggosokkan batu tersebut dengan baja sehingga keluar percikan api.

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan oleh survivor dalam mempertahankan hidup :
Setelah mendapatkan tempat berlindung , makanan, air, dan api maka ada dua alternatif:
a. tetap tinggal di tempat
• Dengan harapan akan ditemukan oleh tim penolong
• Kondisi survivor tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan
• Posisi mudah dilihat dari udara dan mudah ditemukan di darat.
• Persediaan makanan dan minuman cukup
• Tidak terlihat adanya tanda-tanda yang membahayakan seperti gangguan binatang buas, serangga, suku terasing
• Mempunyai shelter atau bivoac
b. mencari jalan keluar
• Tentukan posisi anda
• Carilah tempat yang tinggi
• Sebaiknya membawa perbekalan makanan yang bisa kita dapatkan
• Perhitungkan tipuan medan
• Sebaiknya berjalan pada siang hari
• Untuk pegunungan, sebaiknya lintasan melalui punggung gunung
• Buatlah api setiap menetap, karena api selain untuk mengusir hawa dingin dan memasak juga dapat digunakan sebagai isyarat
• Kalau menemukan medan terbuka, gunakan isyarat atau tanda-tanda darurat seperti cermin, asap, tanda yang mencolok yang dapat dilihat dari jauh

Kita bisa juga memakai tanda-tanda alam yang dapat membantu mengambil keputusan :
1. jika langit berwarna cerah waktu matahari akan terbenam, maka besok hari akan terang
2. warna kuning pada waktu matahari akan terbenam, besok akan ada angina kencang
3. embun pada pagi hari menandakan cuaca akan terang pada hari itu
4. terang di kaki langit menandakan hari akan terang
5. fajar dikaki langit menandakan hari akan terang
6. fajar merah menandakan akan terang
7. fajar matahari tinggi pada kaki langit menandakan akan ada angina pada waktu itu
8. awan-awan berkepul halus, menandakan hari akan terang
9. awan mengepul dengan garis, menandakan akan ada angin hari itu
10. awan berkepul halus tanpa batas, menandakan akan ada angin hari itu
11. langit berwarna merah pada waktu fajar, jika mendung pada pagi hari maka sorenya akan turun hujan, jika mendung jam 13.00 maka dua jam lagi akan turun hujan pada hari itu juga

Berikut beberapa perlengkapan survival :
 Pisau
 Minyak komando. Manfaat dari minyak komando adalah untuk menjaga agar kulit tidak luka, lecet akibat perjalanan jauh. Bahan : bawang merah, minyak kelapa, pisau, botol untuk menyimpan. Cara membuatnya : bawang merah diiris kecil, dimasukkan dalam botol yang sudah ada minyak kelapa. Biarkan 15 menit dan campurkan. Siap pakai dengan mengoleskan pada permukaan dan telapak kaki
 Tidur kalong. Tujuannya untuk menghindari dari serangan binatang buas selama kita istirahat/tidur. Alat-alatnya : tali tubuh (webbing), karabiner, pisau/golok tebas, alat Bantu lainnya (ponco, senter, topi rimba, dll ). Caranya: ikatkan tali tubuh pada badan sedemikian rupa sehingga kedua ujung tali tersisa agak banyak dan ikatan terasa nyaman tetapi kuat. Pilih pohon yang kuat, ikatkan kedua ujung didua cabang yang berlainan dan kuat. Siapkan pisau atau golok untuk menjaga kemungkinan adanya binatang melata diatas pohon.
 Kompor komando. Tujuannya adalah membuat alat masak dalam keadaan survival dengan bahan-bahan murah dan sederhana. Alat dan bahan : kapur tulis, lilin, kaleng bekas, alat Bantu. Caranya : ambil kaleng bekas dan potong bagian atasnya, tinggi kaleng 1/3. kemudian ambil lilin secukupnya yang sudah dipotong kecil-kecil. Ambil kapur satu batang dipatahkan menjadi tiga bagian lalu masukkan semuanya dalam kaleng sehingga lilin mencair, bila sudah mencair tunggu sampai membeku lagi. Setelah membeku kompor siap digunakan.
 Jerat/trap. Tujuan : jerat dalam keadaan survival sebagai alat Bantu untuk dapat lebih cepat menangkap hewan untuk dijadikan makanan. Alat dan bahan : tali, ranting (pohon), jaring,pisau, umpan, alat Bantu. Cara : terlampir dalam gambar.

Alat penting lainnya:
SURVIVAL KIT.
fungsi : sebagai alat Bantu yang dipakai dalam kondisi survival untuk mempertahankan hidup, yang kita bawa.
Macam peralatan : peralatan pancing, pisau lipat, peralatan makan, kain, tissue, benang, jarum, peluit, kancing, resleting, gunting lipat, lup, gunting kuku, pencabut bulu, sisir, tali raffia, karet gelang, peralatan tulis, lem, isolasi, kater, peniti, cotton bud, kapas, korek api, kaca mata hitam, jam tangan, tali sepatu,dll.

Penutup
Sebagai bekal yang terutama dalam kondisi survival adalah kemauan, pengalaman dan pengetahuan, maka anda bisa bertahan hidup. Hindari tindakan diluar batas kemampuan kita.

VIVA PASMAJA……..!!!!!!!


taken & edited from sources by:

pasmaja269

SURVIVAL II

Posted by PASMAJA on , under | comments (0)





2. AIR
Dalam keadaan survival maka air adalah factor yang sangat penting.
INGAT….
Dengan air saja orang dapat hidup, tetapi tanpa air rata-rata orang dapat bertahan 2-5 hari (tidak terluka). Dalam hutan tropis di Indonesia ini, air dibedakan yaitu antara air yang perlu dimurnikan dan air yang dapat digunakan secara langsung.
Yang harus diperhatikan dalam mencari air.
Ketika anda menemukan air, periksa apa anda yakin akan kebersihan dan kelayakannya untuk digunakan. Maka harus diperhatikan dalam mencari air :
1. Warna
Jika air itu berwarna bening atau jernih, dapat diminum dan ketika air itu berwarna cokelat, hitam, merah, atau kehijau-hijauan, maka air tersebut mengandung logam berat. Air tidak dapat diminum.
2. Temperatur
Jika didaerah gunung berapi (vulkanik) sumber air terasa panas maka jangan diminum karena keadaan belerangnya tidak diketahui. Tetapi kalau airnya dingin dapat diminum.
3. Kadar garam
Jangan terlalu banyak meminum air yang mengandung garam, mengingat akan sifat garam akan menarik air atau cairan tubuh (dehidrasi).
Syarat air sehat : tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna
Sumber Air
1. Air yang segar yang tidak perlu dimurnikan
• Air hujan : ditampung dengan ponco atau daun embun
• Rotan, bambu muda dan palem : potonglah setinggi mungkin kemudian potong bagian bawah yang dekat dengan tanah, air yang menetes dapat ditampung atau langsung diminum.
• Di pokok-pokok bambu yang berlubang
• Sungai yang jernih airnya dan mengalir
• Lumut dan bunga kantong semar
2. air yang dimurnikan atau dimasak
• lubang-lubang air perlu diperhatikan warnanya
• sungai yang tidak jernih
• air yang tergenang
• air dari galian pasir di pantai
• bekas air terjun atau tebing

INGAT….
Apabila persediaan air kurang dari 0,5 liter, jangan memakan makanan yang berlemak atau banyak memerlukan air.
3. MAKANAN
Bila persediaan makanan habis, di alam tersedia bahan makanan. Untuk dapat menemukan bahan makanan dan binatang yang dapat dimakan, maka perlu pengetahuan khusus mengenai Botani dan Zoologi praktis. Tujuan mempelajari Botani dan Zoologi praktis adalah untuk mengenal lebih dekat akan jenis sifat tumbuhan (Botani) dan binatang (Zoologi) yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan darurat dalam situasi survival.
Hutan di Indonesia kaya akan bahan hasil hutan yang berguna bagi manusia, asalkan kita mengenal jenis, sifat dan bagian yang dapat digunakan.
A. Pedoman praktis yang dapat digunakan survivor untuk mencari bahan makanan tumbuhan ( Botani ) yang dapat digunakan.

Tumbuhan hutan dapat dimanfaatkan dalam berbagai bentuk seperti bahan makanan, alat keperluan hidup, obat-obatan, dll. Bagian tumbuhan yang dapat dimakan : Buah, biji, daun muda, bunga, batang, akar, dan umbi. Tidak semua jenis tumbuhan atau tanaman tidak bisa dimakan, untuk itu ada beberapa pedoman yang dapat dipergunakan, yaitu :
• Makanan binatang menyusui dapat dimakan oleh manusia khususnya monyet.
• Mempelajari akan sifat tumbuhan yang mengandung racun.
Pedoman praktis yang dapat dipakai untuk mengenal tumbuhan yang mengandung racun, yaitu :
• Warna : hindarilah warna yang mencolok
• Bulu: biasanya terdapat pada permukaan kulit daun, batang, dan buah sebaiknya dihindari
• Sebelum kita makan, terlebih dahulu dicicipi atau dioleskan pada kulit. Bila menimbulkan rasa gatal atau pahit, hindarilah.
• Kalau kita punya logam, oleskan pada logam tersebut. Jika menimbulkan warna hitam pada logam, hindarilah
• Tumbuhan yang mengandung racun umumnya mempunyai daun yang tidak teratur.
• Jangan memakan hanya satu jenis tumbuhan atau buah.
Jenis tanaman/tumbuhan yang dapat dimakan :
• Jamur-jamuran
Tumbuhan jamur ada yang beracun, ciri-cirinya :
1. Batang bawahnya berselubung atau bergelang
2. Berbintik merah ataupun kuning
3. Pada malam hari bersinar
• Pakis
Pada ujung dan tunas sari tumbuhan ini dapat dimakan ( pucuk yang melingkar ). Bulunya kadang menyebabkan rasa pahit, maka harus dimasak dulu. Jenis ini gizinya rendah.
• Umbi-umbian
Jenis tumbuhan menjalar, dimana akarnya berupa umbi-umbian. Terhadap jenis ini hati-hatilah. Ada jenis singkong yang beracun.
• Bambu-bambuan
Rebung bambu yang tinggi kurang dari 30 cm dengan dimasak. Hindari rebung yang berwarna keunguan atau kehitaman.
• Pandan
Pandan hutan dapat dimakan tengahnya.
• Rumput-rumputan
Bagian yang masih muda, direbus agar mudah dicerna dan terbebas dari bakteri.

Tumbuhan yang dapat dimakan antara lain :
 Ganyong : umbinya
 Daun nyalindung/tapak kuda : daun mudanya
 Bayam duri, bayam merah : daun mudanya
 Selada air : daunnya atau diminum airnya
 Pohon sintrong : daun mudanya

 Pohon akar wangi :diambil akarnya kemudian dimasak dengan air diminum sebagai obat sakit perut
 Gelagah : dimakan umbinya
 Arbei / sroberi hutan : dimakan buahnya yang matang
 Cocondet : dimakan buahnya
 Pisang hutan : dimakan buah dan umbinya
 Pohon congkor : dimakan batangnya yang berwarna putih
 Karendong : dimakan batangnya yang berwarna putih
 Kaliasa, tembelekan : yang dimakan buahnya
 Begonia, daun bikun : tangkai daunnya yang berasa asam mentah atau direbus, juga bunganya
 Paku tiang : pucuknya yang melingkar, direbus berulang-ulang
 Rumput gajah : dimakan batang dan daunnya
 Jambe hutan : bagian dalamnya
 Rumput teki : dimakan umbinya
 Alang-alang : dimakan akarnya
 Santan : dimakan buahnya
 Teh gunung : dimakan pucuk daunnya yang berwarna merah
 Pohon kecubung : daunnya sebagai obat sesak napas
 Rasamala : dimakan buah dan daunnya
 Babandotan : dimakan daunnya
 Putri malu : dimakan daunnya’
 Bonje : dimakan umbinya
 Talas : dimakan umbinya
 Pohon damar : dimakan daun muda dan buah bagian dalam

Tumbuhan yang harus dihindari karena beracun antara lain :
 Rengas, terdapat di hutan Indonesia, daunnya seperti daun mangga yang berbulu halus, getahnya menyebabkan kelumpuhan
 Shrychinine, tumbuhan liar, bijinya dapat mematikan
 Chowit, terdapat di semak-semak, bulu pada buah dan bunganya dapat menyebabkan rasa sakit dan buta
 Pohon netle, terdapat di genangan air, beracun dan sangat berbahaya meskipun hanya disentuh
 Apel duri, sejenis rerumputan yang beracun
 Pangi, bijinya membahayakan
 Cendawan/jamur
 Pohon Tuba

Beberapa bagian tumbuhan untuk keperluan hidup antara lain digunakan untuk :
Membuat bivoac, membuat tali, membuat api, dan menangkap binatang.

B. Pedoman Praktis yang dapat digunakan Survivor untuk mencari bahan makanan binatang ( zoologi )

Habitat binatang di hutan berupa Vertebrata dan Invertebrata. Hutan hujan tropis di Indonesia baik hutan primer dan hutan sekunder yang berupa hutan produksi atau dapat pula berupa semak belukar. Kondisi seperti ini menyimpan organisme sangat tinggi termasuk jenis binatang.
Berikut ini diuraikan contoh binatang yang membahayakan maupun yang bermanfaat yang mungkin ditemukan.
 Hewan vertebrata yang membahayakan dan dapat mematikan :
• Hewan predator besar yang berupa mamalia : harimau tutul, harimau loreng, harimau kumbang.
• Hewan bukan predator tetapi bersifat predator jika terkejut atau terganggu : banteng, celeng, anoa, beruang.
• Dari golongan reptilia yang menyerang dan mungkin memakan manusia adalah ular sanca dan buaya. Ular lain tidak besar tapi cukup mematikan. Hewan ini termasuk dilindungi.
Ular yang biasanya dapat mematikan manusia antara lain : ular sendok, ular belang, ular tanah.
Ular yang biasanya tidak mematikan tetapi dapat membuat sakit : ular hijau, ular cincin emas, ular cabe.
 Hewan vertebrata yang berguna :
Yang dimaksud berguna disini adalah hewan yang dapat dijadikan bahan makanan dalam keadaan terpaksa. Yang termasuk hewan berguna dari jenis mamalia : kelinci, rusa, kijang, dll. Dari jenis reptilia : kadal, ular, kura-kura, biawak, dll. Jenis burung juga dapat dijadikan bahan makanan tetapi sukar ditangkap.
 Hewan Invertebrata yang dapat membahayakan dan mematikan :
• Lipan, hewan ini panjangnya sampai 25 cm, makanannya berupa hewan kecil. Sepasang kakinya yang paling depan merupakan penusuk yang berbisa. Bisanya menimbulkan rasa sakit, kadang parah dan hewan-hewan kecil sebagai mangsanya
• Kalajengking, hewan ini mempunyai capit yang kuat, pada ujung abdomen pada bagian belakang terdapat alat penyengat. Sengatannya menyebabkan rasa sakit, tapi di Afrika ada kalajengking yang sengatannya bisa mematikan.
• Lebah, lebah hutan mirip dengan lebah madu tetapi lebih besar, lebih agresif, sengatannya berada pada ujung belakang abdomen dan menimbulkan rasa sakit dan bengkak.
• Penyengat lainnya. Ada beberapa penyengat yang hidup di pohon, misalnya Vesap Tropica, sarangnya tergantung di dahan. Ada sarangnya ditanah, misalnya Vesap Aurasia dan sering dijumpai di pegunungan.
• Semut api. Mirip semut merah dengan ujung belakang hitam, sarangnya di rongga pohon dan sangat agresif.
• Semut besar. Semut ini dimungkinkan di hutan primer di Indonesia. Sarangnya di batang yang mati, lebih aktif di malam hari.
• Rayap. Rayap yang mengganggu manusia misalnya Macrocasmus karbonatrius, kalau menggigit sulit dilepas kecuali dengan memotong kepalanya dan mencabut rahangnya.
• Lintah, hewan ini hidup di air yang tergenang di persawahan. Ukurannya agak besar, kalau menjulur bisa sampai 20 cm. gigitannya menimbulkan yang sukar berhenti dan menyedot darah .
• Pacet, semacam lintah yang hidup dihutan yang lembab, mangsanya berupa hewan vertebrata, gigitannya terasa sakit dan gatal, menimbulkan bekas luka dan pendarahan yang lama.
• Caplak, dijumpai di semak-semak, mangsanya adalah hewan vertebrata atau manusia untuk dihisap darahnya. Gigitannya sukar dilepaskan karena bagian penusuknya mempunyai duri yang arahnya terbalik. Bagian sensitif, gigitannya menimbulkan rasa demam.
• Tungau. hewan kecil, gigitannya menimbulkan rasa gatal.
• Nyamuk. Di hutan jumlah dan macamnya banyak, gigitannya menimbulkan rasa gatal dan berisik. Pada siang hari jenis Aides aktif menggigit. Nyamuk dapat menjadi vektor penyakit malaria, kaki gajah dan bermacam virus lainnya. Nyamuk akan dapat dicegah dengan membuat api.
 Hewan Invertebrata yang dapat dimakan antara lain : cacing, keong, bekicot, dll.